Pages - Menu

Minggu, 01 Oktober 2017

PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISIASI

Nama   : Andi Gunawan
NPM    : 1B215230
Kelas   : 4EA39
Matkul : Komunikasi Bisnis #
Tugas   : 1


PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS

A.    Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis
            1.   Peranan Komunikasi Dalam Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan aspresiasi. Bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis adalah komunikasi.

Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai berikut:

1.      Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis,     yang diproduksi adalah barang dan jasa.
2.      Bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam         komunikasi, pihak lain disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara     dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
3.      Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai           hambatan-hambatan yang spesifik.


           2.      Tujuan dari Komunikasi dalam bisnis
            Terdiri dari 2 Tujuan yaitu :
a.       Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Umum
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk mendukung tujuan bisnis agar lebih efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki pengelolaan bisnis.
b.   Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Khusus 
        Komunikasi Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau hubungan di dala  m perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah, sesame dunia usaha, serta dengan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan bisnis juga semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis.

          3.      Umpan balik dan bentuk bentuknya
            Dalam melakukan komunikasi bisnis, terdapat 2 manfaat secara umum yang dapat diperoleh               yaitu:
a.          Manfaat Eksternal
 Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif dalam   keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat.
  Contohnya: laporan, brosur dan presentasi bisnis yang disusun secara professional dapat meningkatkan citra perusahan.
Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal biayanya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan.

b.      Manfaat Internal
      Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan.
8 hal yang menjadi perimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif.

a)      Kemampuan bekerja keras
b)      Kemampuan manajemen
c)      Kepercayaan diri
d)      Kemampuan mengambil keputusan yang sehat
e)      Latar belakang akademis
f)       Mempunyai ambisi untuk maju
g)      Kemampuan berkomunikasi secara efektif
        h)   Berpenampilan menarik

    4.      Kesalahpahaman dalam berkomunikasi
      Kesalahpahaman merupakan fenomena komunikasi yang tak jarang terjadi. Bahkan                       disebut kejadian normal. Sering disebut akibat dari adanya disortasi informasi. Terjadi                         penyimpangan penafsiran antara yang dimaksud pengirim dan dinterpretasikan sang penerima              pesan.
     Beberapa contoh kesalahpahaman antara lain adalah dalam menanggapi poin-poin penting               suatu rapat; karyawan yang kurang memahami uraian pekerjaan dan tanggung jawabnya;                     ketidaktahuan dalam menindak lanjuti instruksi, surat-surat dan penggumuman; kesalahan                   dalam menanggapi gagasan pimpinan dan rekan kerja; dan kesalaha pahaman dalam teknik                  atau cara berkomunikasi dengan baik.

         Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahpahaman khususnya karena faktor                                komunikasi adalah :
a.       Kondisi pelaku komunikasi seperti tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kerja dan         kondisi fisik
b.      Isi pesan seperti kejelasan, dan isi kalimat
c.       Media seperti jumlah dalam mutu
d.      Kebisingan dalam hal fisik dan psikologi lingkungan kerja

                    Bahasa tubuh seperti dalam hal cara tutur kata, dan gerak tubuh. Semakin tinggi standar               elemen-elemen tersebut diterapkan maka kemungkinanya terjadi disortasi informasi dan                      kesalahpahaman semakin rendah.


        5.      Memperbaiki Komunikasi Dalam Organisasi
     Komunikasi efektif sangat berpengaruh dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam             berkomunikasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki komunikasi.
1.   Membuat suatu pesan lebih berhati-hati
        Perhatikan tujuan berkomunikasi dan para penerima pesan. Katakana apa yang dikehendaki oleh mereka, gunakan Bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, jelaskan poin-poin penting, dan tekankan serta telaah ulang poin-poin yang penting.

2.   Minimisasi gangguan dalam proses komunikasi
Jika suatu pesan disampaikan secara lisan, perhatikan bagaimna lokasi atau tempat penyampaian pesan yang nyaman, tenang, akustik/sound system yang baik, tempat duduk yang teratur, ruangan sejuk, dsb. Jangan sampai ada gangguan disaat penyampaian pesan.

3.   Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan
Agar pemberian umpan balik (feedback) tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti, maka harus dapat merencanakan bagaimana dan kapan suatu pesan yang disampaikan kepada penerima.




Komunikasi Dalam Organisasi


1.      Pola Komunikasi Bisnis
Secara umum pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran (Purwanto,2006:40-45), yaitu :

a.    Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:

1.         Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
1.      Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
2.      Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
3.      Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4.      Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
5.      Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi                menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

2.            Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut buttom-up communicatin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.

3.      Komunikasi Horizontal
Atau horizontal communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

4.   Komunikasi Diagonal
Atau diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.

b.   Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasi


2.      Mengelola Komunikasi bisnis
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu :
1.   Penanganan pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya, seorang manajer perlu memperhatikan hal berikut I ni:
a)      Mengurangi jumlah pesan
b)      Instruksi yang jelas
c)      Mendelegasikan tanggung jawab
d)      Melatih petugas

2.      Penanganan Krisis Komunikasi
Cara penanganan krisis di suatu perusahaan tentu berbeda dengan perusahaan lain. Namun, munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan bersangkutan. Dalam kaitannya dengan krisis komunikasi tersebut, ada 2 falsafah  dalam komunikasi yaitu:
a)      Bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu, atau
b)      Katakan apa yang terjadi dan segera

Namun, beberapa ahli hubungan masyarakat (public relation) menyarankan agar perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara menjelaskan dengan cara apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada public (masyarakat umum) dan karyawan-karyawannya.
Pada saat yang sama, perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu hal yang paling penting dalam menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar pikiran tetap dalam kondisi tenag, kalem, dan tidak gegabah. Tenang dalam artian bahwa penanganan suatu kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam kondisi emosional. Suatu tanggapan yang rasional akan membantu memberikan inspirasi untuk mempertinggi rasa percaya diri.

Dalam situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti :

1.      Siapkan tim yang terampil atau cekatan dalam penanganan krisis
2.      Usahakan agar manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis terjadi
3.      Ciptakan sebuah pusat informasi sebagai representasi perusahaan yang dilengkapi         dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi
4.      Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh, terbuka, dan jujur. Jika memang ada         yang salah segera mohon maaf
5.      Tunjukkan keseriusahan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam wujud nyata.


3.       Masalah Komunikasi Dalam Organisasi
Fakor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

·         Hambatan Teknis
Hambatan ini timbul karena lingkungan dan memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dan media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

·         Hambatan Semantik
Gangguan ini menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik disini adalah studi atas pengertian yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.



·         Hambatan Manusiawi
Hambatan ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :

a)   Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia,
seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan , pencarian informasi, dan penyaringan informasi.
b)   Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya,
seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut. Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
















http://anggunichascratch.blogspot.co.id/2016/06/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis.html
https://prezi.com/wyj9ikckwomh/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/umpan-balik-dan-bentuk-bentuknya/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/04/26/mengelola-komunikasi-bisnis/
http://astrianjanyrayki.blogspot.com/2014/03/makalah-komunikasi-bisnis-komunikasi.html
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/04/26/masalah-komunikasi-dalam-organisasi/
http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2011/10/kendala-dan-masalah-komunikasi-bisnis.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar