Pages - Menu

Rabu, 30 April 2014

Cara Mengatasi FRAUD ( kecurangan )


Pengertian Fraud
                Fraud (kecurangan) merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya yang secara langsung dengan merugikan pihak lain.
Berikut ini adalah jenis fraud berdasarkan subjek atau pelaku, sebagai berikut :

  •          employee fraud (kecurangan pegawai)

             kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja,

  •          management fraud (kecurangan manajemen)

            kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan/transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait organisasinya.
·    
  •        customer fraud

    Kecurangan yang dilakukan oleh konsumen/pelanggan, misalnya kecurangan oleh pihak kontraktor/konsultan terhadap satuan kerja proyek.
·         
  •     e commerce fraud (kecurangan melalui internet)

          Kecurangan yang dilakukan akibat adanya transaksi melalui internet (misalnya pengadaan lelang melalui internet).


Cara Mengatasi Fraud

                Untuk mencegah terjadinya fraud, mengacu pada Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan Zimbelman (2009:109), salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal – hal berikut ini:

1.   Memiliki sistem pengendalian yang baik
                 Berkaitan dengan pengendalian internal, Committee of Sponsoring Organizations (COSO)   mengharuskan perusahaan untuk memiliki kerangka pengendalian internal sebagai berikut:

                                a. lingkungan pengendalian yang baik
                                b. penilaian resiko
                                c. aktivitas pengendalian yang baik
                                d. arus komunikasi dan informasi yang baik
                                e. pengawasan

                Dari kelima unsur yang disebutkan pada kerangka di atas, Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan Zimbelman (2009:110) terfokus pada:

i.   Lingkungan pengendalian,

                Merupakan lingkungan kerja yang diciptakan atau dibentuk oleh perusahaan bagi para karyawan. Unsur – unsur lingkungan pengendalian meliputi hal – hal berikut:

·      Peran dan contoh manajemen
·      Komunikasi manajemen
·      Perekrutan yang tepat
·      Struktur organisasi yang jelas
·      Internal audit perusahaan yang efektif

ii.  Arus komunikasi dan informasi yang baik (sistem akuntansi),

                setiap fraud pasti meliputi tindakan kecurangan, menyembunyikan kecurangan, dan konversi. Sistem akuntansi yang baik dapat menyediakan jejak audit yang dapat membantu fraud ditemukan dan mempersulit penyembunyian. Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat mencakup kriteria berikut:

·      sah
·      diotorisasi dengan benar
·      lengkap
·      diklasifikasikan dengan benar
·      dilaporkan pada periode yang benar
·      dinilai dengan benar
·      diikhtisarkan dengan benar

iii. Aktivitas atau prosedur pengendalian,

          Agar perilaku karyawan sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan, dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan, diperlukan lima prosedur pengendalian yang utama:

·      pemisahan tugas atau pengawasan ganda
·      sistem otorisasi
·      pengecekan independen
·      pengamanan fisik
·      dokumen dan pencatatan

2.   Menghambat terjadinya kolusi
3.   Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran telekomunikasi untuk pelaporan fraud
4.   Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima bila melakukan fraud
5.   Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif.





Sumber - sumber : 



1 komentar: